Kutai Kartanegara — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pertanian dan Peternakan kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sektor peternakan. Pada tanggal 4–5 Agustus 2025, sebanyak 304 ekor kambing jenis Boer telah didistribusikan kepada 13 kelompok tani yang tersebar di 7 kecamatan di wilayah Kutai Kartanegara.
Dari total jumlah tersebut, terdapat 40 ekor kambing jantan dan 264 ekor betina, yang disalurkan secara langsung oleh Tim Pemeriksa dan Pendistribusian Ternak Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara.

Langkah ini merupakan bagian dari program pengembangan peternakan kambing yang bertujuan untuk:
- Meningkatkan populasi ternak,
- Menyediakan sumber pangan hewani berkualitas,
- Meningkatkan jumlah rumah tangga peternak aktif,
- Memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya genetik ternak lokal dan/atau hasil persilangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutai Kartanegara, Ir. H. Muhammad Taufik, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu upaya strategis dalam mendorong ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui sektor peternakan.
Sebelumnya, pada 11 Juni 2025, juga telah dilakukan pendistribusian 200 ekor ternak babi kepada empat kelompok tani di dua kecamatan, yaitu Loa Janan (2 kelompok) dan Tenggarong Seberang (2 kelompok).

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Aji Gazali Rahman, S.Pt., menambahkan bahwa pada tahun anggaran 2025 ini, Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar juga akan menyalurkan bantuan ternak lainnya seperti:
- Kambing jenis Peranakan Ettawa (PE),
- Sapi Bali,
- Ayam petelur,
- Itik,
- Kelinci.
“Seluruh bantuan ternak ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara di bawah kepemimpinan Bupati Kutai Kartanegara untuk menjadikan Kukar sebagai lumbung ternak di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa kelompok tani penerima bantuan harus bertanggung jawab dalam mengelola ternak yang diberikan. Kolaborasi antara anggota kelompok sangat dibutuhkan agar pemeliharaan ternak berjalan optimal. Di sisi lain, para peternak juga diimbau untuk aktif berkonsultasi dengan petugas peternakan di lapangan, terutama jika menghadapi kendala kesehatan ternak.
“Kelompok tani yang menerima bantuan tahun ini diharapkan dapat menjadi virus positif bagi kelompok tani lainnya. Ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif untuk memanfaatkan potensi sumber daya alam secara produktif demi meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak di Kutai Kartanegara,” tutupnya.


